Rabu, 09 Januari 2013

TUGAS 15

AUTOKLAF


Peralatan sterilisasi panas basah (menggunakan uap) yang biasa digunakan untuk sterilisasi material-material yang diperlukan dalam proses produksi.Peralatan tersebut perlu disterilisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan material yang steril.

Prinsip Kerja :
Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf bersumber dari uap panas yang dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Sterilisasi efektif bila dilakukan pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50ml disterilisasikan di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2. Agar autoklaf dapat difungsikan maka pemeliharaan dan perawatannya harus selalu diperhatikan.

            Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity displacementprevacuum atau high vacuum, dansteam-flush pressure-pulse. Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi.


Gravity Displacement Autoclave

Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi.Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-134 °C dengan waktu 10-30 menit.


Prevacuum atau High Vacuum Autoclave

Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.


Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave

Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.











Bagian dari Autoklaf :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.

Cara penggunaan

1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air  kurang dari batas yg ditentukan,maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, utk menghindari terbentuknya kerak dan karat.

2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,maka tutup hrs dikendorkan.

3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dr bibir autoklaf. Klep pengaman jgn dikencangkan terlebih dahulu.

4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.

5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15' dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol).Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

Cara Kalibrasi Autoklaf

            Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus. Dalam bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan, setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka autoklaf  bekerja secara baik.

Cara Pemeliharaan Autoklaf

            Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.

INKUBATOR


Inkubator adalah suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan organisme guna tujuan tertentu. Pada prinsipnya sama dengan oven, hanya terdapat sedikit perbedaan yaitu pada inkubator terdapat 2 pintu sedangkan pada oven hanya 1 pintu. Berfungsi untuk menginkubasi mikroba yang diinginkan pada suhu optimum pertumbuhannya. Prinsip kerjanya adalah menginkubasi sesuai suhu yang diinginkan.


Cara Kerja :

1.Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2.Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala)
3.Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4.Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan.   
5.Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6.Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit. 



v    Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka.

v    Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu.
v    Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu. 



Tipe Inkubator
Berdasarkan kegunaannya secara khusus
(Collins etal, 2004) :
1.      Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
2.      Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
3.      CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
4.      Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga  tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
5.      Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
6.       Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.

Kalibrasi :
1.      Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai bekerja
2.      Bila penyimpangan suhu melebihi 20 , maka pengaturan suhu perlu di setel kembali
3.      Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan disinfektan.