AUTOKLAF
Peralatan
sterilisasi panas basah (menggunakan uap) yang biasa digunakan untuk
sterilisasi material-material yang diperlukan dalam proses produksi.Peralatan
tersebut perlu disterilisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak menyebabkan
kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk
membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan material
yang steril.
Prinsip Kerja :
Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf
bersumber dari uap panas yang dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat
dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Sterilisasi efektif bila dilakukan pada
lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50ml
disterilisasikan di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan
1.5kg/cm2. Agar autoklaf dapat difungsikan maka pemeliharaan dan
perawatannya harus selalu diperhatikan.
Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity
displacement, prevacuum atau high vacuum, dansteam-flush
pressure-pulse. Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana
udara dihilangkan dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi.
Gravity Displacement Autoclave
Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan
hanya berdasarkan gravitasi.Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap
dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap
melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan,
uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar
melalui saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan
terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara
121-134 °C dengan waktu 10-30 menit.
Prevacuum atau
High Vacuum Autoclave
Autoklaf ini
dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara
kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10
menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat
kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda,
kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung.
Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.
Steam-Flush
Pressure-Pulse Autoclave
Autoklaf ini
menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan
rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang
disterilisasi.
Bagian dari Autoklaf :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.
Cara
penggunaan
1. Sebelum melakukan sterilisasi
cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yg
ditentukan,maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil
destilasi, utk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan.
Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,maka tutup hrs dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat
lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dr bibir autoklaf.
Klep pengaman jgn dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer
dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
5. Tunggu sampai air mendidih
sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep
pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai
selesai. Penghitungan waktu 15' dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai
berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen turun hingga sama dengan tekanan
udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol).Kemudian
klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
Cara Kalibrasi
Autoklaf
Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat
digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki
endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus. Dalam bentuk kertas
spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan, setelah proses
sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka
autoklaf bekerja secara baik.
Cara
Pemeliharaan Autoklaf
Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di dalam
autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap
kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.
INKUBATOR
Inkubator adalah
suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan organisme
guna tujuan tertentu. Pada prinsipnya sama dengan oven, hanya terdapat sedikit
perbedaan yaitu pada inkubator terdapat 2 pintu sedangkan pada oven hanya 1
pintu. Berfungsi untuk menginkubasi mikroba yang diinginkan pada suhu optimum
pertumbuhannya. Prinsip kerjanya adalah menginkubasi sesuai suhu yang
diinginkan.
Cara Kerja :
1.Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2.Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala)
3.Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4.Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
5.Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6.Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
v
Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan suhunya
saat pintu inkubator dibuka.
v
Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan
memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar
suhu.
v
Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat
melihat biakan secara sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu.
Tipe Inkubator
Berdasarkan kegunaannya secara khusus
(Collins etal, 2004) :
1. Shaker incubator: inkubator
yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
2. Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
3. CO2 incubator: inkubator
yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
4. Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis
sehingga tidak perlu
memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara
bertahap
5. Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk
mikrobiologi lingkungan.
6. Incubator room: suatu ruangan yang diubah
menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Kalibrasi :
1. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai bekerja
2. Bila penyimpangan suhu melebihi 20 , maka pengaturan suhu
perlu di setel kembali
3. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan
disinfektan.