Autoanaliser adalah suatu alat yang pada prinsipnya
diciptakan manusia untuk memudahkan pekerjaan manusia. Autoanaliser didesign
untuk bekerja dengan ketelitian tinggi dan dengan waktu yang cepat serta dapat
menangani banyak sampel sekaligus.
Pada laboratorium klinik terdapat 2 macam
autoanaliser, yaitu:
a. Autoanaliser untuk pemeriksaan hematologi
Adalah alat yang digunakan untuk
memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel-sel darah
secara otomatis berdasarkan variasi impedansi aliran listrik atau berkas cahaya
terhadap sel-sel yang dilewatkan.
Alat ini bekerja berdasarkan
prinsip flow cytometer.
Flow cytometri adalah metode
pengukuran [= metri] jumlah dan sifat-sifat sel [= cyto] yang dibungkus oleh
aliran cairan [= flow] melalui celah sempit. Ribuan sel dialirkan melalui celah
tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian
dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan
informasi intraseluler, termasuk inti sel.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan
oleh autoanaliser jenis ini adalah kadar Hb, Jumlah sel-sel darah ( eritrosit,
lekosit, trombosit) , Jenis lekosit, hematokrit, dsb.
b. Autoanaliser untuk pemeriksaan kimia klinik
Autoanaliser ini digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu
mengukur kadar zat-zat yang terkandung dalam darah, contohnya adalah glukosa,
asam urat, SGOT, SGPT, kolesterol, trigliserid, gamma GT, albumin,dsb.
Prinsip dari alat ini adalah melakukan prosedur pemeriksaan kimia klinik
secara otomatis mulai dari pemipetan sampel, penambahan reagen, inkubasi, serta
pembacaan serapan cahayanya.
Kelebihan autoanaliser adalah bahwa tahapan analitik dapat dilakukan
dengan cepat dan bisa digunakan untuk memeriksa sampel dengan jumlah banyak
secara bersamaan.
Autoanaliser memang sangat membantu analis dalam
mengerjakan tahapan analitik namun perlu diperhatikan, setiap hari baik
autoanaliser hematologi atau kimia klinik harus selalu dikalibrasi untuk
menjamin keakuratan hasil.
Untuk autoanaliser kimia klinik, cara kalibrasinya
adalah dengan menggunakan serum control.
Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya diperiksa dengan
menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang didapat
dibandingkan dengan kadar serum control. Jika masih dalam range, maka autoanaliser
masih memberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk memeriksa
sampel.
Begitu juga untuk autoanaliser hematologi, digunakan
darah yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Darah control tersebut
dilakukan pemeriksaan sama seperti pemeriksaan sampel lalu hasilnya
dibandingkan dengan kadar darah control sebenarnya.
Kalibrasi yang seperti dijelaskan di atas dilakukan
setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan pada sampel sehingga hasil yang
didapatkan akurat.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari autoanaliser:
Mindray |
Sysmex |
ABX Pentra |
oke makasih , salam analis ..
BalasHapusfollow back
www.labsaya.com